Powered By Blogger

Tuesday, January 11, 2011

Budaya korupsi di Indonesia

Penegakan hukum di Indonesia berkaitan dengan masalah korupsi tidak akan berjalan dengan baik apabila budaya korupsi pada masyarakat bawah tidak juga diberantas oleh kesadaran masing-masing individu. Contoh kecil yang sudah membudaya di masyarakat Indonesia adalah korupsi di pada lingkungan pendidikan. Murid sekolah yang mencontek ketika melakukan ulangan atau ujian, guru-guru dan dewan sekolah yang berkolusi memberikan jawaban soal kepada mudrid2, nilai yang bisa dibeli dengan uang, guru2 yang sengaja menjual buku2 pelajaran dan tidak membolehkan murid membeli bulu di luar sekolah atau memakai buku bekas kakak kelasnya dll. Untuk menjadi PNS harus dengan uang puluhan juta rupiah, budaya sogok atau bahkan memberikan uang tips atas jasa2 pamong praja, uang rokok dsb adalah beberapa contoh kecil dari permasalahan korupsi di Indonesia. Apabila setiap individu berkomitmen untuk tidak melakukan tindakan suap, murid yang jujur yang tidak mencontek ketika menjalani ujian, pamong praja yang rela melakukan tugasnya tanpa mengharapkan uang rokok, RT dan RW serta perangkat desa lainnya yang rela tidak mendapatkan uang 10 ribu atau lebih untuk sekedar pengurusan KTP dan kartu keluarga, Insya Allah jika individu yang dibentuk seperti itu dikemudian hari Indonesia akan bersih dari korupsi. Disinilah peran pemerintah yang harus dapat mengayaumi para pamong praja dan perangkat desa untuk mendapatkan kelayakan hidup agar bisa menjadi abdi masyarakat tanpa harus meminta belas kasihan dari masyarakat hanya untuk mengharapkan uang 'rokok'.
Ketika media membombardir berita mengenai pejabat2 negara yang korupsi setiap saat, maka terbiasalah pola pikir dan budaya yang terbentuk di masyarakat berkaitan dengan korupsi, akan dirasakan kejahatan korupsi tidak akan dipandang tabu lagi oleh nilai yang ada di masyarakat karena semua orang melakukan hal yang sama, dikatakan tabu itu karena tidak ada sedangan ketika semua orang melakukan hal yang sama maka tidak akan dipandang tabu lagi. Yang saya takutkan akan ada pemikiran dikemudian hari bagi orang yang tidak melakukan korupsi di negara korup seperti Indonesia akan dipandang tidak normal karena tidak sama dengan kebanyakan orang. orang jujur akan menjadi kaum minoritas, dan kaum korup akan menjadi kaum mayoritas di negara yang katanya negara paling religius di dunia, sangat memprihatinkan.

No comments:

Post a Comment